Jumat, 28 Januari 2011

My first novel

Lady in Waiting

Lady adalah seorang wanita yang pemikirannya dan sikapnya seperti wanita pada umumnya. Awalnya dia berpikir bahwa wanita itu juga harus mencari dan menemukan seseorang yang dia rasa orang yang tepat menjadi pasangannya. Ketika dia berpikir seperti itu terkadang dia melakukan kesalahan dalam memilih pasangan. Tetapi lama kelamaan pandangannya, berubah dari seorang wanita yang sama dengan wanita-wanita lain menjadi wanita yang dewasa. Dari mencari, berubah menjadi bagaiamana menjadi wanita yang tepat dan sempurna di mata pasangannya. Dia menyadari bahwa seorang wanita ketika dia memutuskan untuk menanti dan menggunakan hari lajangnya untuk hal-hal yang baik, yang bermanfaat maka kesendirian itu tidak akan dirasakan. Perubahan ini dia alami dan dia rasakan sendiri. Banyak konflik batin yang dia temukan dalam hidupnya, terutama ketika dia ingin memutuskan siapa yang akan dia pilih. Dengan sabar dia menanti jawaban dari Tuhan karena dia percaya ketika dia menyerahkan dirinya kepada Tuhan maka Tuhan pasti mempertemukannya dengan pria yang tepat.

Minggu, 21 November 2010

PUISI

"Maaf"

Apa yang harus aku jawab
Untuk menentukan jalur hatiku
Perasaanku begitu galau
Ingin ku berkata ya
Tapi otakku berkata tidak

Jujur dari hati yang tersembunyi
Aku juga menginginkanmu
Hatiku bergejolak
Ingin aku berkata kepadamu
Aku juga jatuh hati kepadamu

Tapi itu hanya menjadi suatu khayalan
Yang tidak akan pernah kukatakan kepadamu
Aku hanya bisa memendam dan menangis

Perbedaan memilukan ini
Membuatku untuk berkata tidak
Dengan perasaanku
Dan menolak perasaanmu

Maaf mungkin bukan kata yang tepat
Tapi hanya itu yang bisa kukatakan kepadamu
Maaf seribu maaf

Andai saja aku bisa mengubah takdir ini
Andai saja aku tidak bertemu denganmu
Tak akan kubiarkan rasa ini

Megi O. Timban

"Luluh"

Di tengah penantianku, kesendirianku
Kau datang memberikan hatimu
Memberikan sebentuk perhatian
Kata-katamu manis bagaikan anggur
Aku begitu terpesona dengan sikapmu

Hatiku yang keras, luluh
Gemuruh dadaku makin menyiksa hati
Tanganku semakin dingin
Jantungku berdetak begitu cepat
Ketika bersamamu
Walau itu hanya sebentar

Pikiranku terus kepadamu
Dengan senyummu, tawamu, parasmu
Yang menyejukkan hati
Kau pria pertama yang membuatku merasa aman

Jika kau mencintaiku
Berhati-hatilah dengan hatiku
Aku juga akan berhati-hati dengan hatimu
Taruhlah aku seperti meterai dihatimu
Seperti meterai pada lenganmu

Megi O. Timban

"Kasih Karunia"

Aku hendak bersyukur kepada-Mu
Bangsa Israel Kau berikan manna
Tapi kita Kau berikan tubuh dan darah-Mu

Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu
Tetapi sekarang kebenaran Allah karena iman
Oleh kasih karunia kita diselamatkan

Betapa manisnya janji-Mu
Lebih dari pada madu bagi mulutku
Bagiku Kaulah segalanya
Aku tidak bisa berbuat apa-apa tanpa-Mu

Apakah Kau pernah meninggalkanku ?
Tak sekalipun
Kau mengasihi kami

Tak peduli apa yang orang katakan
Ku mau terus mengangkat tangan kepada-Mu
Kaulah Bapaku

Megi O. Timban

My First Cerpen

Dosen Ganteng di Kampus Biru

Pagi yang cerah begitu juga dengan suasana hatiku yang cerah, karena kemarin Aku habis jalan-jalan dengan sahabat-sahabatku. Kemarin kita pergi nonton, makan, sampai kita semua lupa waktu. Anyway, hari ini Aku kuliahnya siang jadi Aku bisa bangun agak siangan, tapi pagi ini Aku dibangunkan oleh cleaning service yang mau membersihkan kamarku, sebenarnya Aku males untuk bangun dari tempat tidur karena masih ngantuk banget tapi setelah Aku pikir-pikir daripada kamar Aku nggak dibersihin mending Aku bangun.
“Permisi Mba, saya mau membersihkan kamarnya” kata Mba siti dengan sopan.
“Oh, iya Mba silahkan” kata Aku, bertepatan dengan saat Aku mengeluarkan uap panjangku.
Setelah membuka pintu, Aku kembali ke tempat tidur sambil menutup badanku dengan selimut yang sangat nyaman itu.
“Mba, kamarnya udah selesai dibersihin saya mau permisi dulu” kata Mba Siti sambil menggoyang kaki Aku karena belum bangun juga.
“Mba..Mba..?”
“Hoammmmm”
“eh..eh..eh.. iya Mba, ini uang untuk mba siti ambil aja” kataku sambil mengeluarkan uang untuk dikasih ke Mba Siti.
“Makasih Mba, maaf saya mengganggu tidur Mba” suara penyesalan.
“Nggak apa-apa kok” sambil tersenyum.
Setelah Mba Siti keluar dari kamarku, Aku nggak tidur lagi karena udah jam 11 dan Aku harus harus mandi sebelum pergi ke kampus. Habis mandi Aku langsung bersiap-siap untuk pergi ke kampus, karena kuliahnya dimulai jam satu. Ke kampus Aku pergi dengan teman Aku yang kebetulan juga dia ada kelas siang.
“Lan, kita pergi naik angkot aja yah ?” kata Angel kepadaku.
“Oh, yaudah ayo” dengan senang hati.
Sampai di kampus kita nggak langsung pergi ke kelas, karena kelas belum dimulai jadi kita pergi ke kantin dulu sebentar. Di kantin banyak banget orang yang lagi makan karena waktunya juga pas jam makan siang. Jadi nggak heran kalau kantin penuh dengan mahasiswa dan dosen yang lagi makan. Di kantin kita berdua ketemu Brigit salah satu teman baik kita juga yang lagi di kantin juga.
“Lani, Angel duduk disini aja ada yang mau Aku ceritain ke kalian” seru Brigit.
“Oke “ kataku singkat.
Jadi kita ngobrol-ngobrol, sambil si Brigit curhat kalau dia udah putus sama pacarnya dan yang mutusin si Brigit sendiri.
“Apa Kamu putus Git, kok putus sih ?” seru Angel penasaran.
“Hmmmm, pengen aja putus” kata Brigit tanpa beban.
“Gila nih anak, parah dah” kataku terheran-heran.
Di kantin banyak juga temen-temen Aku yang lagi makan juga, tapi yang bikin Aku kaget di kantin tuh ada kakak tingkat yang suka banget sama Aku. Jadi, Aku terpaksa sembunyi-sembunyi biar nggak dilihat dia.
“Lani, coba deh Kamu lihat dosen yang ada dibelakang Kamu yang lagi pesen makanan” kata Angel.
“Iya, trus kenapa ?” bingung.
“Hadehh, emang kamu nggak bisa lihat ? dosen itu tuh ganteng tahu trus masih muda udah jadi dosen, gimana nggak hebat tuh “ penjelasan Angel dengan penuh semangat.
“Oh yah.. ?” tetap nggak antusias.
“Satu hal lagi yang kamu harus tahu, dia tuh dosen di jurusan IT dan lulusan luar negeri. Hebat banget kan “ kata Angel sangat antusias.
Sementara Angel bercerita tentang dosen ganteng, Brigit tetap asik menyantap makan siangnya. Sementara Aku mendengar cerita Angel.
“Aku ke toilet bentar yah, kebelet nih “ kata Brigit terburu-buru.
“Yaudah Aku juga mau ke toilet kok “ sambung Angel.
“Masa Aku ditinggalin sendiri sih disini, Aku ikut juga deh” akupun ikut ke toilet.
Ketika semuanya berdiri dan mulai berjalan menuju ke toilet, tiba-tiba ada seseorang yang menabrak Aku dari belakang. Aku kaget dan melihat orang yang menabrak Aku, dan ternyata orang yang menabrak Aku adalah dosen ganteng yang barusan Angel ceritain itu.
“Sorry, nggak sengaja “ kata Pak dosen merasa bersalah.
Ketika dosen itu mengucapkan kata sorry, kelihatan banget kalo dia benar-benar lulusan luar negeri karena cara pengucapannya yang berbeda dengan orang-orang pada umumnya.
“Kamu nggak apa-apa kan ?” lanjut si dosen
Aku hanya bisa terdiam dan kaget, sementara itu ternyata di kantin banyak juga anak-anak IT yang lagi makan dan mereka mengenal dosen ganteng itu. Merekapun mulai menggodai sang dosen.
“Cieeee bapak main nabrak-nabrakan nih, hehehe “ gurau salah seorang mahasiswa IT.
“Jangan mulai yah, Saya bener-bener nggak sengaja kok “ penjelasan sang dosen.
“Kamu nggak apa-apa kan ?”
“Ehh, iya pak Saya nggak apa-apa kok” jawabku yang sudah mulai merasakan pesonanya.
“Saya permisi dulu yah Pak “
“Oh, iya hati-hati yah “seru dosen ganteng itu.
Kejadian itu benar-benar membuat Aku malu, pertama karena terjadi ditempat umum yaitu kantin kampus, kedua orang yang menabrak Aku adalah dosen ganteng itu, ketiga banyak temen-temen Aku yang lihat kejadian itu, dan yang keempat banyak mahasiswa si dosen yang juga ada disitu dan melihat kejadian itu, betapa malunya Aku.
“Ya ampun Lani kamu tuh beruntung banget bisa nabrakan sama dosen ganteng itu “ kata Angel iri.
“Beruntung kepalamu peyang, justru Aku tuh malu banget tahu karena kejadian itu, nggak bakal kedua kali deh “kataku serius.
“Yaudah deh, temen-temen Aku langsung ke kelas aja yah, soalnya dosen Aku udah datang tuh” kataku terburu-buru.
“Oh yaudah, oke” kata Brigit.
Akupun langsung ke kelas karena dosen Aku udah berada di kelas. Selama di kelas Aku kepikiran terus sama kejadian yang tadi, mulai dari perasaan yang malu banget dan juga perasaan seneng karena ditabrak oleh dosen ganteng itu. Dan ternyata tanpa Aku sadari Aku mulai merasakan pesona dosen ganteng itu seperti apa yang dibilang Angel waktu di kantin tadi, Aku juga mulai mengagumi dosen itu.
“Kok bisa yah Aku mengagumi dia, padahal kan tadinya mendengar cerita si Angel aja Aku nggak tertarik “ kataku didalam hati.
“Oke, kelas selesai jangan lupa belajar yah, minggu depan udah mulai UTS loh “ seru dosenku mengingatkan.
“Baik Pak “ semuanya serempak.
Kelas hari ini selesai, meskipun tadi sempat malu karena kejadian tabrakan itu namun sebenarnya Aku seneng karena Aku merasa beruntung bisa ditabrak dosen ganteng itu. Temen-temenku yang lain masih di kelas masing-masing karena kebetulan tadi dosen Aku cuman sebentar ngasih penjelasan materi, jadi kamipun selesai kelas lebih cepat dari yang sebelumnya. Karena temen-temen Aku belum keluar maka Aku memutuskan untuk pulang sendiri ke Dormitory. Ketika lagi berjalan keluar kelas menuju lift, Aku kaget banget karena didalam lift ada dosen ganteng yang menabrakku tadi. Sebenarnya Aku malu masuk ke dalam lift itu tapi dosen ganteng itu ternyata udah mengenali Aku.
“Kamu kan yang aku tabrak tadi kan ?” tanya si dosen.
“Ehh Bapak, iya Pak saya yang tadi “ jawabku malu. Didalam lift kami ngobrol-ngobrol dan tidak seperti antara Mahasiswa dan dosen, tapi Aku sebagai mahasiswa tetap bersikap sopan karena bagaimanapun juga dia adalah dosen yang juga harus dihormati.
“Oh iya kita belum berkenalan kan, nama saya Steven” kata dosen ganteng itu memperkenalkan diri.
“Ssss, saya Lani pak” jawabku gemetar.
“Kalau boleh saya tahu kamu jurusan apa yah ?” tanya dosen ganteng.
“Saya komunikasi pak “ jawabku tersenyum.
Tanpa terasa liftnya sudah berhenti dan kamipun keluar berbarengan.
“Oh yah ini kartu nama saya “ kata pak dosen sambil memberikan kartu namanya.
“Haaaa, oh iya pak “ jawabku kaget.
“Saya duluan yah masih ada urusan sedikit di ruang dosen, nanti kita ngobrol-ngobrol lagi “ kata dosen ganteng.
“Iya pak silahkan “ jawabku sopan.
Setelah obrolan singkat itu Aku berjalan menuju angkot yang mangkal didepan kampus. Cuman dalam beberapa menit Aku nyampe di depan Dormitory, sesampainya dikamar Aku kepikiran terus sama dosen ganteng itu dan suasana hatiku pun seperti bunga yang lagi berkembang. Seperti biasa karena nggak ada tugas ataupun kerjaan yang lain Aku membuka akun facebookku. Kemudian aku iseng-iseng mencari facebook dosen ganteng itu dan ternyata ada facebooknya lalu tanpa ragu Aku menambahkan dia sebagai temanku di facebook.
Dari luar terdengar ada orang yang mengetuk pintu, pikiranku pasti itu Brigit dan Angel dan ternyata benar itu memang mereka. Dan Akupun menceritakan semuanya kepada mereka.
“Haaaa, serius “ seru Angel kaget.
“Iya, masa sih Aku boong “ jawabku.
“Wah, Kamu beruntung banget Lan “ kata Brigit.
“Biasa aja kok, hehehe “ kataku malu-malu.
Setelah kejadian itu dan setelah aku add facebook dosen ganteng itu, hubungan kami memang semakin dekat dan kami sering ngobrol lewat facebook. Aku sih kagum dengan prestasi dosen ganteng itu tapi Aku nggak pernah berharap untuk menjadi orang yang special dalam hidupnya. Kenal dan deket sama pak Steven aja Aku udah seneng dan bahagia.


Kamis, 17 Desember 2009

The house that God choose for me-Gereja Tiberias Indonesia




Very grateful because God put me in church or at home extraordinary, God formed his own church, Gereja Tiberias Indonesia.
With a pastor who has the spirit of martyrs, who were forced by the Lord himself to serve and form a church that is Pdt.DR.Yesaya Pariadji.Dengan vision and mission of this church is preparing for the holy church and missionary and is ready to say to Rev. sorga.Tuhan. DR.Yesaya Pariadji that, restore the power of Holy Communion and anointing with oil as the time of the story of the apostles.
That we who have the oil and wine will not be damaged, (Revelation 6:6) And I heard as a voice in the midst of the four living creatures saying: "A measure of wheat for a denarius, and three measures of barley for a denarius. But you must not injure the oil and wine . "

My Saviour is Jesus Christ



I was born from a Christian family, and I am very grateful that God has incredible that the Lord Jesus Christ.
Jesus Christ is Lord.
He came to earth for a purpose which is to save us.
He died for us, and rose for us.
And I am very proud to be His children, to be sheep.
Because he is a good Shepherd, who knows his sheep.
Thus, fitting us as His children give thanks and do what He wills in accordance with the Word of God.

God bless you abundantly.