Lady adalah seorang wanita yang pemikirannya dan sikapnya seperti wanita pada umumnya. Awalnya dia berpikir bahwa wanita itu juga harus mencari dan menemukan seseorang yang dia rasa orang yang tepat menjadi pasangannya. Ketika dia berpikir seperti itu terkadang dia melakukan kesalahan dalam memilih pasangan. Tetapi lama kelamaan pandangannya, berubah dari seorang wanita yang sama dengan wanita-wanita lain menjadi wanita yang dewasa. Dari mencari, berubah menjadi bagaiamana menjadi wanita yang tepat dan sempurna di mata pasangannya. Dia menyadari bahwa seorang wanita ketika dia memutuskan untuk menanti dan menggunakan hari lajangnya untuk hal-hal yang baik, yang bermanfaat maka kesendirian itu tidak akan dirasakan. Perubahan ini dia alami dan dia rasakan sendiri. Banyak konflik batin yang dia temukan dalam hidupnya, terutama ketika dia ingin memutuskan siapa yang akan dia pilih. Dengan sabar dia menanti jawaban dari Tuhan karena dia percaya ketika dia menyerahkan dirinya kepada Tuhan maka Tuhan pasti mempertemukannya dengan pria yang tepat.
Jumat, 28 Januari 2011
Minggu, 21 November 2010
PUISI
"Maaf"
Apa yang harus aku jawab
Untuk menentukan jalur hatiku
Perasaanku begitu galau
Ingin ku berkata ya
Tapi otakku berkata tidak
Jujur dari hati yang tersembunyi
Aku juga menginginkanmu
Hatiku bergejolak
Ingin aku berkata kepadamu
Aku juga jatuh hati kepadamu
Tapi itu hanya menjadi suatu khayalan
Yang tidak akan pernah kukatakan kepadamu
Aku hanya bisa memendam dan menangis
Perbedaan memilukan ini
Membuatku untuk berkata tidak
Dengan perasaanku
Dan menolak perasaanmu
Maaf mungkin bukan kata yang tepat
Tapi hanya itu yang bisa kukatakan kepadamu
Maaf seribu maaf
Andai saja aku bisa mengubah takdir ini
Andai saja aku tidak bertemu denganmu
Tak akan kubiarkan rasa ini
Megi O. Timban
"Luluh"
Di tengah penantianku, kesendirianku
Kau datang memberikan hatimu
Memberikan sebentuk perhatian
Kata-katamu manis bagaikan anggur
Aku begitu terpesona dengan sikapmu
Hatiku yang keras, luluh
Gemuruh dadaku makin menyiksa hati
Tanganku semakin dingin
Jantungku berdetak begitu cepat
Ketika bersamamu
Walau itu hanya sebentar
Pikiranku terus kepadamu
Dengan senyummu, tawamu, parasmu
Yang menyejukkan hati
Kau pria pertama yang membuatku merasa aman
Jika kau mencintaiku
Berhati-hatilah dengan hatiku
Aku juga akan berhati-hati dengan hatimu
Taruhlah aku seperti meterai dihatimu
Seperti meterai pada lenganmu
Megi O. Timban
"Kasih Karunia"
Aku hendak bersyukur kepada-Mu
Bangsa Israel Kau berikan manna
Tapi kita Kau berikan tubuh dan darah-Mu
Aku hendak berpegang pada Taurat-Mu
Tetapi sekarang kebenaran Allah karena iman
Oleh kasih karunia kita diselamatkan
Betapa manisnya janji-Mu
Lebih dari pada madu bagi mulutku
Bagiku Kaulah segalanya
Aku tidak bisa berbuat apa-apa tanpa-Mu
Apakah Kau pernah meninggalkanku ?
Tak sekalipun
Kau mengasihi kami
Tak peduli apa yang orang katakan
Ku mau terus mengangkat tangan kepada-Mu
Kaulah Bapaku
Megi O. Timban
My First Cerpen
Dosen Ganteng di Kampus Biru
Kamis, 17 Desember 2009
The house that God choose for me-Gereja Tiberias Indonesia
Very grateful because God put me in church or at home extraordinary, God formed his own church, Gereja Tiberias Indonesia.
With a pastor who has the spirit of martyrs, who were forced by the Lord himself to serve and form a church that is Pdt.DR.Yesaya Pariadji.Dengan vision and mission of this church is preparing for the holy church and missionary and is ready to say to Rev. sorga.Tuhan. DR.Yesaya Pariadji that, restore the power of Holy Communion and anointing with oil as the time of the story of the apostles.
That we who have the oil and wine will not be damaged, (Revelation 6:6) And I heard as a voice in the midst of the four living creatures saying: "A measure of wheat for a denarius, and three measures of barley for a denarius. But you must not injure the oil and wine . "
My Saviour is Jesus Christ
I was born from a Christian family, and I am very grateful that God has incredible that the Lord Jesus Christ.
Jesus Christ is Lord.
He came to earth for a purpose which is to save us.
He died for us, and rose for us.
And I am very proud to be His children, to be sheep.
Because he is a good Shepherd, who knows his sheep.
Thus, fitting us as His children give thanks and do what He wills in accordance with the Word of God.
God bless you abundantly.